Banyak para penjual/peternak burung Love bird sudah menjual burunganya pada usia 3 bulan alias masih anak-anak agar kalian tidak tertipu berikut cara membedakan jenis kelamin love bird yang termasuk pekerjaan gampang-gampang
susah. Gampang untuk jenis-jenis tertentu tetapi susah untuk jenis
lainnya, apalagi kalau masih anakan. Untuk membedakan jenis kelamin
lovebird bisa digunakan cara sederhana sampai yang ilmiah.
A. Berdasarkan penampilan luar.
Menurut Siti Nuramaliati, berdasar tingkat kesulitan untuk membedakan jenis kelamin lovebird (dan burung secara umum)
maka dapat dibedakan 3 kelompok lovebird. Ketiga kelompok tersebut
adalah kelompok dimorfik (jenis kelaminnya sangat jelas dapar
dibedakan), kelompok intermediate (jenis kelaminnya agak sulit dibedakan
dari penampilan burung), dan kelompok lovebird kacamata (perbedaan
jenis kelaminnya tidak konsisten). Namun secara umum pada banyak jenis
lovebird relatif mudah dibedakan jenis kelaminnya dengan melihat pada
penampilan luarnya.
a. Kelompok lovebird dimorfik Beberapa
jenis lovebird yang termasuk dalam kelompok dimorfik di antaranya
lovebird abisinia, lovebird madagaskar dan lovebird muka merah.
- Lovebird abisinia (Agapornis taranta) – Lovebird jantan berat badan 65 gram, dahi berwarna merah. – Lovebird betina berat badan 55 gram, dahi berwarna hijau.
- Lovebird madagaskar (Agapornis cana) – Tidak ada perbedaan berat badan antara lovebird jantan dan lovebird betina. – Lovebird jantan kepala dan leher berwarna abu-abu – Lovebird betina bulu tubuh keseluruhannya berwarna hijau
- Lovebird muka merah (Agapornis pullaria) – Lovebird jantan: dahi dan muka berwarna merah-oranye, tunggir (bulu di atas pantat, di bawah ujung lipatan sayap) berwarna biru muda, bulu terbang dan bagian bawah bulu sayap berwarna hitam. – Lovebird betina dahi dan muka lebih didominasi warna oranye dibandingkan warna merah, bagian bulu penutup sayap berwarna hijau dan di tepi sayap berwarna kekuningan.
b. Kelompok intermediate Dua jenis lovebird yang termasuk dalam kelompok intermediate adalah lovebird black collared dan lovebird muka salem.
- Lovebird black collared (Agapornis swinderniana) Lovebird jantan dan betina sangat sulit dibedakan dan tampak serupa dalam penampilan luarnya. 2. Lovebird jantan dan betina serupa dalam penampilannya, meskipun pada umumnya lovebird betina mempunyai bulu di bagian kepala dengan warna yang lebih pucat.
c. Kelompok lovebird kacamata Empat
jenis lovebird yang termasuk dalam kelompok lovebird kacamata adalah
lovebird nyasa (Agapornis lilianae), lovebird pipi hitam (Agapornis
nigrigenis), lovebird topeng (Agapornis personata), lovebird fischer
(Agapornis ficheri).
Keempat jenis lovebird ini sangat sulit
dibedakan antara jantan dan betina. Meskipun demikian ada sedikit
perbedaan berat badan antara jantan dan betinanya. Satu keunikan dari
lovebird kelompok kacamata adalah pada saat menjelang musim
berkembangbiak burung betina akan membawa bahan sarang di bawah bulu
tunggir dan bulu punggung bagian bawah.B. Membedakan jenis kelamin tidak berdasarkan penampilan luar.
Pada
jenis lovebird yang tidak dapat dibedakan jenis kelaminnya berdasarkan
penampilan luarnya yang spesifik maka akan sulit untuk membedakan
lovebird jantan dan lovebird betina. Pada kejadian ini makan ada
beberapa cara untuk digunakan memnedakan lovebird jantan dan lovebird
betina.
- Bentuk tubuh. Lovebird betina cenderung memiliki tubuh yang kekar dan lebih berat. Namun kriteria ini tidak mutlak sifatnya.
- Warna Lovebird jantan mempunyai warna yang lebuh terang dari lovebird betina. Meskipun demikian hal itu tidak selalu benar karena warna bulu juga tergantung pada makanan, iklim, dan variasi geografis.
- Cara bertengger Lovebird betina bertengger dengan jarak antarkaki lebih lebar dibandingkan lovebird jantan.
Perbedaan jantan berina berdasar bukaan kaki (Foto: Repro dari Buku Lovebird)
d. Bentuk ekor Lovebird betina mempunyai ekor dengan bentuk lebih rata dibandingkan pada ekor lovebird jantan yang berbentuk agak meruncing.
Perbedan jantan dan betina dari bentuk ekor (Foto: Repro dari Buku Lovebird)
e. Membangun sarang Kegiatan membangung sarang lebih
intensif dilakukan oleh lovebird betina ketimbang jantan. Lovebird
menggigit-gigit di luar sarang pada cabang-cabang dan batang yang lebih
tebal. Lovebird betina akan megambil kulit kayu dan mengumpulkannya
untuk membuat sarang, sedangkan lovebird jantan menyuapi lovebird
betina. Namu hal ini juga tidak mutlak karena ada lovebird jantan yang
juga aktif mengumpulkan bahan sarang.
f. Perabaan pada tulang pubis (supit urang). Lovebird
memiliki dua tulang pubis (supit urang) pada bagian pinggulnya. Pada
musim berkembang biak, tulang pubis lovebird betina menjadi lebih
elastic dan jarak antara kedua tulang pubis tersebut melebar karena
pengaruh hormone. Keadaan tersebut dapat dirasakan dengan rabaan tangan.
Pada lovebird jantan, jarak antara dua tulang pubis tersebut sempit.
Teknik perabaan ini hanya dapat digunakan bila kegiatan seksual lovebird
betina dengan aktif.
g. Pemeriksaan dengan alat laparoscopy Untuk
mengetahui jenis kelamin lovebird juga bisa dilakukan dengan
menggunakan alat laparoscopy. Lovebird yang akan diperiksa jenis
kelaminnya harus dibius dulu. Setelah itu dilakukan operasi kecil pada
bagian kiri tubuh burung di antara tulang rusuk, tulang pinggang dan
tulang paha. Dari bagian yang dioperasi itu dimasukkan alat laparoscopy
untuk melihat ada tidaknya ovary (indung telur). Jika ada ovari maka
lovebird tersebut dipastikan betina. Cara ini hanya bisa dilakukan jika
burung sudah dewasa.
h. Pemeriksaan DNA Cara
lain untuk mengetahui jenis kelamin lovebird adalah dengan menguji DNA
yang dapat diperoleh dari darah atau bulu burung. Setelah DNA diekstrak
dengan larutan tertentu dan proses lebih lanjut, lalu hasilnya
dipotret dengan Polaroid. Apabila dalam foto tersebut terlihat dua pita
maka lovebird tersebut dapat dipastikan berkelamin betina. Namun jika
terlihat hanya satu pita, lovebird itu bias dipastikan jantan.
Cara
ini dianggap lebih cepat dan hasilnya lebih akurat. Namun biaya uji
DNA sangat mahal. Selain itu di Indonesia belum banyak laboratorium
yang menawarkan jasanyan untuk memeriksa jenis kelamin burung dengan uji
DNA.
Pasangan sejenis juga bercumbu
Pada
jenis lovebird yang tidak dapat dibedakan antara jantan dan betinanya
berdasarkan bentuk tubuh dan warna bulunya sering terjadi kesulitan
untuk memperoleh pasangan yang sesuai,.
Sering terlihat dua ekor
jantan berperilaku seperti pasangan lovebird yang berlainan jenis. Hal
yang sama juga terjadi pada dua lovebird betina. Bahkan pada pasangan
lovebird betina ini apabila bertelur maka jumlah telurnya akan lebih
banyak dari pasangan yang normal, tetapi telur tersebut tidak fertile
alias tidak akan menetas jika dierami.
Hal yang membedakan antara
pasangan jantan-jantan dan betina-betina adalah pada pasangan
jantan-jantan tidak akan membuat sarang karena perilaku itu hanya milik
lovebird bertina.
Ada yang menyatakan bahwa lovebird jantan
adalah yang menyuapi pasangannya sedangkan betina yang disuapi. Tetapi
hal ini tidak benar karena lovebird betina juga sering menyuapi
lovebird jantan untuk menarik perhatian si jantan.
Juga tidak
benar bahwa lovebird betina memiliki paruh dan kepala yang lebih kecil
ketimbang lovebird jantan. Dan tidak tentu benar bahwa lovebird jantan
memiliki kepala yang lebih lebar dengan paruh yang lebih runcing. (*)
Semoga bermanfaat.
Pustaka:
Siti Nuramaliati Prijono, Lovebird, Penebar Swadaya, 2000
http://lovebirdcantik.blogspot.com/2011/07/membedakan-jenis-kelamin-lovebird.html
0 comments:
Post a Comment